Kencing atau buang air seni merupakan sebuah aktivitas yang tidak asing lagi bagi umat manusia. Setiap manusia melakukannya untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme tubuh. Ini merupakan kebutuhan bagi setiap manusia.
Entah karena terbiasa atau apa, banyak orang yang memandangnya sebagai sebuah hal yang sepele. Padahal, kegiatan ini sangatlah penting untuk menunjang kehidupan manusia. Kita pun tidak boleh melakukannya dengan sembarangan. Dan siapa sangka, ternyata kegiatan buang air ini memiliki aturan supaya tidak berdampak buruk bagi kesehatan tubuh kita.
Bagi kaum wanita, mungkin hal ini adalah sesuatu yang tabu. Namun, bagi kebanyakan pria, kencing berdiri memang sudah menjadi sebuah kebiasaan. Bahkan, kini bermunculan toilet-toilet umum khusus pria yang disiapkan dalam bentuk tempat kencing berdiri. Selain membuat buang air menjadi lebih mudah, cara ini memang akan mempersingkat waktu. Namun, ternyata cara ini dapat menimbulkan bahaya yang besar bagi kesehatan tubuh.
Kencing berdiri tidak akan dapat mengeluarkan seluruh air seni di dalam pundi-pundi. Sisa-sisa air seni yang tidak habis terpencar ini akan mengendurkan dan melembekkan kelenjar otot dan urat halus di sekitar zakar. Hal ini dapat berisiko menyebabkan lemah syahwat.
Bahaya kencing berdiri tidak berhenti sampai di situ saja. Sisa air seni yang tidak habis terpencar saat buang air, ternyata juga dapat menyebabkan terjadinya kencing batu. Pernahkah Anda melihat sisa air seni yang tak habis disiram di kamar mandi? Tentu terdapat banyak sekali kerak-kerak yang keras di sana. Sama halnya dengan toilet, kantong kemaluan Anda pun juga begitu. Sisa-sisa air seni yang tidak terpencar tersebut lama-lama akan mengendap dan akhirnya mengeras/mengkristal layaknya batu karang. Hal ini jugalah yang diduga menjadi penyebab lemah syahwat bagi pria.
Berbeda dengan kencing berdiri, buang air jongkok tentulah jauh lebih sehat. Posisi tulang paha saat jongkok akan merenggangkan himpitan buah zakar dan membantu air seni untuk mengalir. Selain itu, cara ini juga akan menjaga kekuatan otot di sekitar zakar.
“Sesungguhnya banyak siksa kubur dikarenakan kencing maka bersihkanlah dirimu dari (percikan dan bekas) kencing.” (HR. Al Bazzaar dan Ath-Thahawi)
Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata: Rasulullah pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda, “Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena ia dahulu suka mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya.” Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda, “Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering.” (Shahih Muslim No.439)
Dalam ajaran Islam sendiri, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan umatnya untuk tidak kencing sambil berdiri. Alasannya, supaya najis dari air seni tidak mengenai tubuh. Percikan air seni ketika kencing berdiri sangat berisiko menimbulkan najis pada pakaian. Dengan begitu, maka kencing dengan jongkok merupakan solusi yang tepat. Kencing dengan jongkok akan meminimalisir percikan air seni hingga tidak menimbulkan najis pada pakaian kita.
Selain itu, orang yang kencing berdiri seringkali merasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluannya ketika akan ruku’ atau sujud. Itu merupakan sisa air seni yang tidak habis terpencar ketika kencing sambil berdiri. Jika hal tersebut terjadi, maka sholat yang dikerjakan menjadi tidak sah karena air seni adalah najis. Padahal, salah satu syarat sahnya sholat adalah suci dari najis, hadats kecil, juga hadats besar.
Masya Allah.... Siapa sangka? Ternyata sunnah Rasulullah pada 14 abad yang lalu itu begitu luar biasa. Tidak hanya akan meningkatkan kedekatan kita dengan Sang Khaliq, ternyata sunnah tersebut juga menyimpan manfaat yang menakjubkan untuk kesehatan tubuh.
Jadi, bagi Anda yang masih sering kencing berdiri, lekas tinggalkanlah kebiasaan buruk Anda tersebut! Karena, selain dilarang oleh agama, ia juga akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh Anda. Semoga artikel ini bermanfaat!
0 comments
EmoticonEmoticon